Sabtu, 26 November 2011

Rastra Patria, Terpacu Meraih Emas Karena Sang Pacar

Senyum ceria Rastra Patria selalu menghiasi wajahnya, saat Tribun Jogja berkunjung ke kediamannya di Celeban, Yogyakarta, Selasa (22/11/2011). Atlet balap sepeda nomor road race beregu itu seakan tak mampu menyembunyikan kebanggaannya setelah meraih medali emas di SEA Games, 17 November lalu.
Seorang kekasih terbukti mampu menjadi penyemangat bagi seseorang untuk melakukan hal terbaik, yang mungkin bahkan belum pernah dicapai. Hal itu terjadi pada Rastra Patria, yang merasa termotivasi setelah kekasihanya, Wening Melati Anindya, lebih dahulu meraih medali perak di cabang sepatu roda.
"Terus terang setelah melihatnya (Wening Melati Anindya, Red) meraih medali, saya jadi lebih tertantang untuk juga bisa meraih medali. Dan akhirnya bisa meraih emas di nomor road race beregu," katanya kepada Tribun Jogja.
Dengan kemenangan yang diperoleh sang pacar, semangat Rastra dalam mengayuh pedal sepeda pun semakin menjadi. Hasil maksimal akhirnya bisa diraih setelah menyusuri rute Sabang-Tangkubanperahu bersama Tonton Susanto, Hari Fitrianto, Ryan Ariehaan Hilmant, Herwin Jaya, dan Hendra Wijaya.
Meski begitu, pembalap yang berperan sebagai tukang tarik di nomor road race beregu itu mengatakan, selain mengandalkan stamina yang prima, bertanding di road race harus mampu berkomunikasi dengan tim secara baik. Selain itu, taktik dan strategi jitu juga dibutuhkan untuk merain kemenangan.
"Medali emas yang saya raih berkat kerja sama tim, karena nomor road race beregu memang adalah pertandingan yang mengharuskan kerja sama tim. Dan kami bisa mempraktikan hasil latihan di pelatnas dengan baik," kata pembalap yang menempuh rute168 km.
Meski baru pertama kali berlaga di pesta olahraga negara-negara ASEAN, pembalap berusia 27 tahun ternyata sudah memiliki kepecayaan diri yang besar bisa meraih emas di SEA Games. Hal itu sudah tercermin sejak pelatnas balap sepeda yang diikutinya sejak Februari lalu.
Waktu delapan bulan digembleng di pelatnas, atlet yang pada 26 November mendatang bertambah usia tersebut percaya diri akan bisa menembus SEA Games. Hal itu karena meski ada sebanyak 14 pembalap yang ikut pelatnas, tapi hanya delapan yang dikirim ke SEA Games mewakili Indonesia.
Yang menjadikan tegang adalah, bahwa pengumuman atlet yang dikirim hanya dua hari sebelum SEA Games berlangsung. Namun Rastra berujar telah yakin akan berlaga di kompetisi tertinggi di Asia Tenggara itu.
"Saya sih sudah percaya diri kalau akan dikirim. Karena saat pelatnas, saya selalu menempati minimal posisi tiga saat latihan. Jadi yakin saja sebelumnya," katanya sembari tersenyum.
Hal itu pun berlaku saat pertandingan. Meski sebelumnya sempat mengalami kram kaki, namun pembalap yang ingin kuliah di Fakultas Ilmu Keolahragaaan (FIK) UNY itu optimistis bisa meraih medali emas. Hal itu cukup beralasan, lantaran sebagian besar lawannya adalah pembalap yang sudah tidak asing lagi baginya di jalan raya.
"Saya juga sudah yakin akan bisa meraih juara. Lawan yang kami hadapi adalah pembalap yang sudah sering bertanding dengan kami di beberapa kejuaaraan. Jadi kami sudah mengetahui mereka," kata atlet balap sepeda yang selalu mendapat dukungan penuh orangtuanya.
Meski sempat terancam oleh tim Thailand, namun nomor beregu Indonesia akhirnya mampu menjadi juara. Walau Hari finis lebih dulu, pembalap Thailand, Udomsin dan rekannya, Nawuti Liphongyu, telah mencapai finis sebelum pebalap Indonesia lain menyentuh garis finis.
Namun, selang 19 detik setelah Liphongyu finis, Ryan dan Tonton mencapai garis finis hampir berbarengan. Mereka berselebrasi dengan mengangkat tangan. Mereka mencatat waktu tempuh 14 jam 4 menit 4 detik.
Tim Thailand berada di posisi kedua dengan total waktu 14 jam 5 menit 23 detik. Sementara tim dari Vietnam berada di posisi ketiga dengan total waktu 14 jam 10 menit 20 detik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar