Senyum ceria Rastra Patria selalu menghiasi wajahnya, saat Tribun
Jogja berkunjung ke kediamannya di Celeban, Yogyakarta, Selasa
(22/11/2011). Atlet balap sepeda nomor road race beregu itu seakan tak
mampu menyembunyikan kebanggaannya setelah meraih medali emas di SEA
Games, 17 November lalu.
Seorang kekasih terbukti mampu menjadi penyemangat bagi seseorang
untuk melakukan hal terbaik, yang mungkin bahkan belum pernah dicapai.
Hal itu terjadi pada Rastra Patria, yang merasa termotivasi setelah
kekasihanya, Wening Melati Anindya, lebih dahulu meraih medali perak di
cabang sepatu roda.
"Terus terang setelah melihatnya (Wening Melati Anindya, Red) meraih
medali, saya jadi lebih tertantang untuk juga bisa meraih medali. Dan
akhirnya bisa meraih emas di nomor road race beregu," katanya kepada
Tribun Jogja.
Dengan kemenangan yang diperoleh sang pacar, semangat Rastra dalam
mengayuh pedal sepeda pun semakin menjadi. Hasil maksimal akhirnya bisa
diraih setelah menyusuri rute Sabang-Tangkubanperahu bersama Tonton
Susanto, Hari Fitrianto, Ryan Ariehaan Hilmant, Herwin Jaya, dan Hendra
Wijaya.
Meski begitu, pembalap yang berperan sebagai tukang tarik di nomor
road race beregu itu mengatakan, selain mengandalkan stamina yang prima,
bertanding di road race harus mampu berkomunikasi dengan tim secara
baik. Selain itu, taktik dan strategi jitu juga dibutuhkan untuk merain
kemenangan.
"Medali emas yang saya raih berkat kerja sama tim, karena nomor road
race beregu memang adalah pertandingan yang mengharuskan kerja sama tim.
Dan kami bisa mempraktikan hasil latihan di pelatnas dengan baik," kata
pembalap yang menempuh rute168 km.
Meski baru pertama kali berlaga di pesta olahraga negara-negara
ASEAN, pembalap berusia 27 tahun ternyata sudah memiliki kepecayaan diri
yang besar bisa meraih emas di SEA Games. Hal itu sudah tercermin sejak
pelatnas balap sepeda yang diikutinya sejak Februari lalu.
Waktu delapan bulan digembleng di pelatnas, atlet yang pada 26
November mendatang bertambah usia tersebut percaya diri akan bisa
menembus SEA Games. Hal itu karena meski ada sebanyak 14 pembalap yang
ikut pelatnas, tapi hanya delapan yang dikirim ke SEA Games mewakili
Indonesia.
Yang menjadikan tegang adalah, bahwa pengumuman atlet yang dikirim
hanya dua hari sebelum SEA Games berlangsung. Namun Rastra berujar telah
yakin akan berlaga di kompetisi tertinggi di Asia Tenggara itu.
"Saya sih sudah percaya diri kalau akan dikirim. Karena saat
pelatnas, saya selalu menempati minimal posisi tiga saat latihan. Jadi
yakin saja sebelumnya," katanya sembari tersenyum.
Hal itu pun berlaku saat pertandingan. Meski sebelumnya sempat
mengalami kram kaki, namun pembalap yang ingin kuliah di Fakultas Ilmu
Keolahragaaan (FIK) UNY itu optimistis bisa meraih medali emas. Hal itu
cukup beralasan, lantaran sebagian besar lawannya adalah pembalap yang
sudah tidak asing lagi baginya di jalan raya.
"Saya juga sudah yakin akan bisa meraih juara. Lawan yang kami hadapi
adalah pembalap yang sudah sering bertanding dengan kami di beberapa
kejuaaraan. Jadi kami sudah mengetahui mereka," kata atlet balap sepeda
yang selalu mendapat dukungan penuh orangtuanya.
Meski sempat terancam oleh tim Thailand, namun nomor beregu Indonesia
akhirnya mampu menjadi juara. Walau Hari finis lebih dulu, pembalap
Thailand, Udomsin dan rekannya, Nawuti Liphongyu, telah mencapai finis
sebelum pebalap Indonesia lain menyentuh garis finis.
Namun, selang 19 detik setelah Liphongyu finis, Ryan dan Tonton
mencapai garis finis hampir berbarengan. Mereka berselebrasi dengan
mengangkat tangan. Mereka mencatat waktu tempuh 14 jam 4 menit 4 detik.
Tim Thailand berada di posisi kedua dengan total waktu 14 jam 5 menit
23 detik. Sementara tim dari Vietnam berada di posisi ketiga dengan
total waktu 14 jam 10 menit 20 detik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar