Berkat gol Patrich Wanggai dan Titus Bonai dibabak kedua, Indonesia
melangkah ke partai puncak usai mengalahkan Vietnam 2-0, Sabtu malam
(19/11/2011) untuk menantang sang juara bertahan Malaysia.
Namun
laga itu tidak mudah untuk dilewati. Pertarungan keras dan determinasi
tinggi ditunjukan Egi Melgiansyah dkk untuk membendung kolektivitas
Vietnam. Kondisi pasca laga itulah yang membuat pelatih Rahmad Darmawan
sedikit pusing.
"Memang hari ini kita bermain mengeluarkan energi yang lebih besar dari biasanya, karena pressing football
membutuhkan tenaga yang lebih. Ini memang beresiko, karena jika tidak
begini, Vietnam bisa mengembangkan permainan," ujar Rahmad pada
konfrensi pers usai laga kemarin.
"Saya sedikit khawatir dengan
terlalu tingginya tempo yang dikeluarkan. Kami memang kurang pintar
mengatur ritme dan situasi, karena kami harus mempertimbangkan recovery," ungkap pelatih bertopi itu.
RD
pun mengungkapkan mengapa dia melakukan rotasi saat melawan Malaysia
partai terakhir Grup A, dimana Indonesia kalah 0-1. Salah satunya adalah
untuk mensiasati kondisi fisik agar lebih bugar dari lawan.
"Ini
adalah satu pilihan, saya katakan kepada pemain, setiap pertandingan
itu penting. Pertandingan tanggal 17 itu penting, tetapi tanggal 19
sangat penting. Karena itu saya harus mengambil keputusan," paparnya
"Karena
itu yang bermain melawan Malaysia bukan skuad utama, karena kalau tidak
demikian kita tidak bisa bermain bagus tanggal 19," jelas RD.
Selain
itu pelatih yang masih aktif di Marinir itu juga mengingatkan anak
asuhnya untuk tetap 'merunduk' dan mulai menatap partai final.
"Malam
ini juga saya akan bicara sama pemain saya, lupakan pertandingan hari
ini, lupakan, lupakan dan lupakan," imbuh pelatih asal Metro Lampung
itu. "Besok kita akan recovery, mereka harus membantu dengan istirahat
yang benar, dan makan yang benar,"
Ketika ditanya program apa yang sudah disiapkan untuk satu hari jelang laga final, coach Rahmad menjawab singkat: "Besok hanya kegiatan (latihan) hotel saja,"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar