Rabu, 16 November 2011

SEA Games (Voli Pantai) - Tim Putri Voli Pantai Indonesia Tidak Maksimal




Dua tim putri Indonesia tidak tampil maksimal pada hari kedua penyisihan grup A SEA Games XXVI di Venue Voli Pantai, Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (15/11).
Pasangan Indonesia 1 yang diperkuat Ayu Chayaning Siam/Dita Juliana pada laga awal berhasil melibas Malaysia yang diperkuat Teng Kee/Iswari 2-0 (21-8, 21-12), namun pada pertandingan kedua ditekuk pasangan Vietnam Thi Tiep Nguyen/Thi Mai Nguyen, dengan rubber set 2-1 (21-6,15-21,10-15).
Kemudian pasangan Indonesia 2 Eva/Fitri, justru sebaliknya karena pada pertandingan awal harus mengakui ketangguhan Tim Thailand yang diperkuat Kulna Kamoltif/Radarong Varapatsorn, dengan skor 2-1 (21-18,22-24, 15-17).
Sedangkan, pada pertandingan kedua, justru menghajar pasangan Filipina, Aiza Maizo/Jovelyn Gonzaga, dengan skor 2-0 (21-10,21-19).
Pelatih kepala timnas voli pantai Indonesia, Slamet Mulyanto mengatakan, pertandingan untuk dua hari itu (14-15 November 2011), merupakan penentuan ranking pada pool A dan B.
"Dua pertandingan ini untuk menentukan peringkat, setelah itu baru masuk dalam sistem gugur," ujar Slamet.
Dia melanjutkan, pada babak kedua nanti tim putri Indonesia itu dituntut untuk bermain ngotot agar menembus perempat final.
Namun yang lebih diprioritaskan untuk melaju ke semifinal, yakni pasangan Indonesia 1 (Ayu/Dita).

"Indonesia 1 lebih berpengalaman pada ajang olahraga tingkat Asia Tenggara, jadi merekalah yang diandalkan mencapai target setidaknya medali perak," ujar dia.
Pelatih timnas putri, Agus Salim menerangkan, pasangan Ayu/Dita lebih bermain dengan tenang jauh dibandingkan dengan pasangan Eva/Fitri.

"Pasangan Indonesia dua yang diperkuat Eva dan Fitri bermain dengan cara mereka sendiri dan tidak mengikuti instruksi pelatih, Itulah yang terjadi saat di lapangan. Kalau saja mereka mendengarkan saran yang disampaikan pelatih, tentunya bisa meraih kemenangan," kata Agus.
Dia mengakui, Malaysia dan Thailand merupakan negara kuat untuk sektor putri.
"Thailand dan Malaysia menurunkan atlet seniornya yang rata-rata umurnya di atas 28 tahun, jadi mereka bermain dengan menggunakan teknik, sehingga pertandingan lebih didominasi mereka," ujar Agus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar