Jumat, 25 November 2011

Tim Pencak Silat INA Bantah Tuduhan Curang



Manajer tim Pencak Silat Indonesia yang berlaga di SEA Games XXVI, Edi Prabowo membantah tudingan yang menyebutkan salah seorang atletnya, Dian Kristanto telah berbuat curang dengan melakukan tindakan memalukan saat memenangkan satu medali emas di nomor 45-50 kg putra.
Dian Kristanto menjadi pembicaraan publik setelah penggalan rekaman video kemenangannya atas atlet Thailand, Anothai Choopeng beredar di Youtube. Nama Dian makin menjadi gunjingan di dunia maya setelah ramai dihujat dan dikritisi pengguna internet asal Malaysia. Pada beberapa forum online Malaysia, Dian juga dicap sebagai atlet penakut dan pengecut.
Gunjingan terhadap Dian bermula saat ia sudah unggul sementara atas Anothai Choopeng di babak tiga. Dian yang cedera lutut kanan terlihat menghindari pertarungan, dan berlari keliling gelanggang menghindari lawan. Bahkan Dian juga terlihat sempat berlindung di belakang wasit saat akan diserang. Tak hanya itu, Dian juga tertangkap kamera melakukan tindakan seperti menggigit lawan saat terdesak.
Menanggapi hal tersebut, Edi Prabowo mengaku kecewa dengan penilaian sepihak masyarakat dan pemberitaan yang menyudutkan atletnya. Edi menjamin, atletnya tersebut tidak seperti yang dituduhkan. Menurutnya, masyarakat seharusnya melihat rekaman pertandingan tersebut secara utuh. Dalam dua babak awal, Dian tampil prima dan membuat keok lawannya.
"Kami kecewa dengan pemberitaan yang ada. Kami dituduh curang, diminta mengembalikan medali dan lain-lain. Sejujurnya, Thailand telah diberikan kesempatan protes selama 15 menit setelah pertandingan tersebut jika mereka menganggap ini kecurangan. Tapi mereka tidak melakukannya. Emas ini layak. Anda harusnya tahu secara menyeluruh pertandingan itu," ujar Edi di Gedung Serbaguna KONI Pusat, Kamis, 24 November 2011.
Edi menjelaskan, emas yang direbut Dian atas Thailand tersebut diraih dengan kemenangan telak dengan nilai 5-0. Sejak awal, Dian Kristanto, yang ternyata cedera lutut parah sejak dua minggu sebelum SEA Games ke-26 ini digelar, justru melakukan serangan dan tendangan ke arah lawannya hingga babak ketiga.
Pada babak pertama, Dian menang jauh atas lawannya. Dia tiga kali membuat Anothai Choopeng tersungkur. Masuk babak kedua, Dian terus memimpin angka dengan menjatuhkan hingga dua kali tubuh lawannya. Sayang, salah satu bantingan ternyata mengenai lutut kirinya yang cedera.
"Dia sudah kesakitan. Kaki kirinya itu kemudian terus diincar lawannya. Sejak lawan Myanmar di semifinal memang sudah diincar terus. Kaki kirinya digunting-gunting, ditendang terus. Mereka tahu bagian itu cedera. Bahkan pelatih Thailand itu menginstruksikan atletnya untuk menyerang kaki kiri Dian," ujar Edi.
"Kami bisa saja protes karena pertandingan jadi tidak imbang. Mereka terang-terangan ingin menghabisi kaki atlet kami agar bisa menang tanpa memikirkan resiko keselamatan atlet. Tapi itu urung dilakukan karena kami percaya Dian bisa. Dan satu lagi, kemenangan itu sah karena wasit dan perangkat pertandingan saat itu bukan dari Indonesia. Tidak ada unsur kongkalingkong," Edi menambahkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar