Garuda Muda, julukan Timnas Indonesia U-23 akhirnya harus menyerah
3-4 dari laysia setelah bermain imbang 1-1 selama 120 menit pertandingan
di partai final cabang olahraga Sepak Bola SEA Games 2011 di Stadion
Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Senin (21/11) malam .
Dengan hasil itu, Indonesia harus puas meraih medali perak,
sekaligus gagal mengakhiri penantian panjang untuk menjadi yang terbaik
di ajang multievent dua tahuan se-ASIA tenggara tersebut.
Terakhir, Indonesia sukses menjadi yang terbaik di cabang olahraga
Sepak Bola tahun 1991 silam di Manila, Filipina. Saat itu Indonesia
menang atas Thailand juga lewat drama adu penalti setelah bermain imbang
tanpa gol sepanjang pertandingan. Sayang, kali ini Indonesia gagal
mengulangi kejayaan 20 tahun silam itu setelah dipaksa menyerah 3-4 dari
Malaysia setelah bermain 1-1 selama 120 menit pertandingan.
JALANNYA PERTANDINGAN
Garuda Muda, Julukan Timnas U-23 sebenarnya unggul lebih dulu berkat
gol Gunawan Dwi Cahyo yang sukses menjebol gawang Malaysia saat
pertandingan baru berjalan empat menit. Namun Malaysia berhasil
menyamakan kedudukan lewat gol Omar Mohd Asraruddin di menit ke-34. Gol
itu sekaligus menyudahi babak pertama dengan skor 1-1.
Indonesia kembali berhasil membuat tekanan sejak awal memasuki babak
kedua, Sejumlah peluang bahkan berhasil diciptakan Titus Bonai cs
sepanajang 45 menit kedua. Namun buruknya penyelesaian akhir, membuat
kedudukan 1-1 tidak berubah hingga 90 menit pertandingan. Dengan hasil
itu pertandingan terpaksa harus dilanjutkan dengan babak tambahan waktu
2×15 menit.
Stadion SUGBK sebenarnya sempat bergemuruh saat Ferdinan Sinaga
berhasil menjebol gawang Malaysia saat babak tambahan waktu pertama baru
berjalan dua menit. Sayang, wasit asal Jepang, Tojo Minoru menganulir
gol tersebut setelah menganggap sudah terjadi pelanggaran lebih dulu di
depan gawang Che Mat Khairul Fahmi. Selanjutnya, Skuad asuhan Rahmad
Darmawan terus mengepung lini pertahanan Malaysia hingga memasuki babak
tambahan kedua.
Sayang, buruknya penyelesaian akhir Garuda Muda dan displinnya para
pemain Malaysia, membuat skor imbang 1-1 bertahan selama 120 menit
pertandingan. Hasilnya, kedua tim harus menentukan kemenangan lewat
drama adu penalti. Di babak adu penalti, Indonesia pun harus menyerah
3-4 dari Malaysia setelah kelima pemain yang ditugaskan menjadi algojo,
yakni Gunawan Dwi Cahyo dan Ferdinan Sinaga gagal melakukan tugasnya di
dua belas pas. Sementara satu-satunya pemain Malaysia yang gagal
menyelesaikan tugasnya di titik putih adalah Saarani Ahmad Fakri.
Sebelumnya Myanmar sukses membawa pulang medali perunggu usai
mengalahkan Vietnam yang adalah finalis SEA Games 2009 lalu dengan skor
telak 4-1. Kemenangan Myanmar ditentukan berkat dua gol Kyaw Zeyar Win
(33′ dan 55′), salah seorang pemain Vietnam melakukan gol bunuh diri di
menit ke-71. Selanjutnya, Kyaw Ko Ko berhasil memperbesar keunggulan
Myanmar menjadi 4-0 di menit ke-84. Sementara satu-satunya gol balasan
Vietnam dilesakkan Lam Anh Quang (87′), sebelum Myanmar bermain dengan
10 orang akibat kartu merah Kyi Lin di masa injury time. Pun demikian,
Myanmar tetap berhasil mempertahankan keunggulan 4-1, hingga peluit
panjang dibunyikan. (junius)
SUSUNAN:
Malaysia: Che Mat Khairul Fahmi (kiper); Jasuli Mahali, Mohd Azmi
Mohd Zubir, Mohd Shas Mohamad Fadhli, Omar Mohd Asraruddin (Othman
Mohammad Fandi/99′), Fazail Mohd Irfan, Ambumamee Thamil Arasu (Young
Kuong Yong/80′), Bakhtiar Baddrol (C), G. Kandasamy Gurusamy (Mansor
Muhd Nazmi Faiz/77′), Saarani Ahmad Fakri, Ahmad Mohamad Muslim.
Indonesia: Kurnia Meiga (kiper); Mahadirga Lasut (Hendro
Siswanto/70′), Egi Melgiansyah (C), Octovianus Maniani, Gunawan Dwi
Cahyo, Hasim nKipuw, Andik Vermansyah (Ferdinan Sinaga/65′), Diego
Michiels, Titus Bonai, Patrich Wanggai (Ramdani Lestahulu/97′), Abdul
Rahman.
Kartu Kuning: G. Kandasamy Gurusamy (9′), Bakhtiar Baddrol (21′),
Andik Vermansyah (33′), Octovianus Maniani (60′), Saarani Ahmad Fakri
(61′), Gunawan Dwi Cahyo (94′), Mohd Azmi Mohd Zubir (112′), Ferdinan
Sinaga (120′).
Kartu Merah:
Gol: Gunawan Dwi Cahyo (4′), Omar Mohd Asraruddin (34′).
Wasit: Tojo Minoru (Jepang)
Kamis, 22 Desember 2011
Penyebab Kekalahan Final Sepakbola SEA Games
Sempat Unggul 1-0, Garuda Muda Merasa Sudah Memenangkan Pertandingan!
Kekalahan Timnas U-23 Indonesia dari Malaysia menambah kesedihan bagi seluruh warga Negara Indonesia terlebih suporter fanatik Timnas Indonesia.
"Ketika anda Kalah, anda harus cepat melupakannya dan konsentrasi berlatih untuk memenangkan turnamen selanjutnya" (Jose Mourinho - Real Madrid Coach)
Kekalahan Timnas U-23 Indonesia dari Malaysia menambah kesedihan bagi seluruh warga Negara Indonesia terlebih suporter fanatik Timnas Indonesia.
Pertandingan Final
Sepakbola SEA Games yang dilangsungkan di Stadion Utama Gelora Bung
Karno (21 November 2011) dipadati kurang lebih 80ribu penonton, dan
hampir mayoritas penonton adalah warga Negara Indonesia. Harapan ingin
melihat Tim Sepakbola Indonesia meraih gelar ternyata belum tercapai.
Garuda dipaksa menelan
kekalahan pahit di pertandingan final, setelah sebelumnya dikalahkan
juga di final piala AFF Suzuki 2010, di Stadion yang sama, dan
menghadapi Tim yang sama pula yaitu Malaysia.
Pada menit-menit awal
berlangsungnya pertandingan Final Sea Games Malaysia vs Indonesia,
Garuda Muda langsung mengambil inisiatif mendobrak pertahanan lawan.
Alhasil di menit ke-6 babak pertama, Tandukan Gunawan Dwi Cahyo berhasil
merobek gawang Malaysia, Indonesia unggul 1-0. Setelah unggul atas
Malaysia Indonesia tercatat memiliki 2 peluang emas melalui Patrich
Wanggay dan Titus Bonay, namun ke-2 peluang tersebut gagal dimaksimalkan
menjadi gol.
Melewati menit ke-20
babak pertama, serangan Garuda Muda mulai mengendur, seakan terkesan
“santai” dan sudah memenangkan pertandingan dalam menjalani sisa 25
menit pertandingan sebelum Half Time. Passing
dan Kontrol bola yang tidak sempurna oleh pemain Indonesia sering
terlihat. Akhirnya, malapetaka pun terjadi di menit ke-35, M Asraruddin
Omar berhasil menghukum permainan “santai” Garuda Muda. Umpan silang
pemain Malaysia berhasil diselesaikan dengan Sundulan M Asraruddin Omar
yang bersarang di pojok kanan gawang Kurnia Meiga.
Inkonsistensi
diperlihatkan Garuda muda pada saat situasi sedang unggul juga terlihat
pada pertandingan sebelum-sebelumnya melawan Thailand dan Singapura.
Thailand dan Singapura dengan kondisi kekurangan pemain (akibat kartu
merah) bisa merepotkan lini tengah dan belakang Indonesia. Tentu saja
ini bukan hal yang baik bagi Garuda Muda kedepannya.
Seharusnya dengan
situasi unggul atas lawan, kita harus lebih fokus pada semua lini.
Kedisiplinan dalam menjaga pemain lawan sangat diperlukan pada saat
situasi sedang unggul, apalagi cuma unggul 1-0.
Yang saya pribadi
sesalkan pada pertandingan Final Sea Games ini adalah kelengahan Garuda
Muda Indonesia dalam mengatasi situasi yang sedang unggul atas lawan. Pertandingan sepakbola berlangsung selama 90 menit, bukan hanya 20 menit awal.
Namun semua ini sudah berakhir, Malaysia tetap menjadi juara. Pesan yang selalu saya ingat dari pelatih Ternama didunia ialah :
"Ketika anda Kalah, anda harus cepat melupakannya dan konsentrasi berlatih untuk memenangkan turnamen selanjutnya" (Jose Mourinho - Real Madrid Coach)
Langganan:
Postingan (Atom)