Kamis, 27 Oktober 2011

BPPT Siap Jadi Pawang Hujan Saat SEA Games Digelar

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), saat ini punya tugas baru. Lembaga ini diminta Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BPBN) tidak lagi membuat hujan buatan, tetapi justru ditugasi mengalihkan awan yang berpotensi hujan ke lokasi lain.
Koordinator Tim Modifikasi Cuaca (TMC) BPPT, F Heru Widodo, usai bertemu gubernur Sumsel di Stadion Jakabaring Sport City (JSC), ditemani Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Yulizar Dinoto, mengatakan, BPPT dan tim TMC selama ini berada di Palembang ditugasi untuk membuat hujan, terkait kemarau.
Namun kini tugas itu diganti, yakni bagaimana mengamankan Jakabaring dengan radius 30 hektare bebas dari hujan, terutama di saat acara pembukaan dan penutupan. Sebab saat ini Sumsel secara umum sudah memasuki musim hujan.
"Secara teknologi bisa dilakukan, khususnya dalam rentang waktu antara pukul 11.00 sampai pukul 18.00," katanya.
Dikatakan Heru, pengalihan hujan sudah dilakukan di Jakarta pada tahun 2009 lalu. Selama lima hari lebih, awan yang berpotensi hujan berhasil dialihkan, kendati ada keterlambatan.
Untuk Palembang, khususnya di Jakabaring, strategi yang dipakai hampir sama seperti di Jakarta, yakni dengan memindahkan awan hujan ke kawasan OKI, Sekayu, dan Laut Bangka, sesuai dengan arah angin berhembus.
Untuk mengalihkan awan hujan ini, ungkap Heru, BPPT akan memakai dua pesawat Casa 212 dan satu pesawat Cesna untuk mengurangi curah hujan di Kota Palembang dan mengalihkan ke daerah lain.
Satu pesawat sudah ada di Palembang dan dijadwalkan besok dua pesawat lainnya tiba di Palembang dan mulai melakukan pengalihan hujan atau penghujanan dini dengan curah yang tidak besar.
Berdasarkan pengalaman, operasi pengendalian hujan bisa dilakukan mulai pukul 11.00 hingga 18.00. "Kalau untuk malam, belum kami lakukan karena memang terkendala situasi," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar